Senin, 12 November 2012

PEMASANGAN TRANSFUSI DARAH

A.    Pengertian Transfusi darah
1.    Transfusi darah adalah memasukkan darah yang berasal dari donor ke dalam tubuh klien melalui vena.
2.    Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya
3.    Transfusi darah merupakan tindakan menyelamatkan kehidupan yang sangat berarti
4.    Transfusi Darah adalah pemindahan darah atau suatu komponen darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien).
 

B.    Tujuan Transfusi darah
1)    Meningkatkan hemoglobin klien dan hematokrit untuk memperbaiki sirkulasi dan distribusi oksigen.
2)    Melaksanakan tindakan pengobatan dan memenuhi kebutuhan klien terhadap darah sesuai dengan program pengobatan.
3)    Memelihara dan mempertahankan kesehatan donor.
4)    Memelihara keadaan biologis darah atau komponen – komponennya agar tetap bermanfaat.
5)    Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran darah (stabilitas peredaran darah).
6)    Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah.
7)    Meningkatkan oksigenasi jaringan.
8)    Memperbaiki fungsi Hemostatis.

C.    Indikasi Transfusi darah
1)    Defisit volume cairan
2)    Klien yang banyak kehilangan darah
3)    Klien dengan penyakit kelainan darah tertentu ( misalnya: anemia,leukemia)
4)    Gangguan pembekuan darah
5)    Hemoglobin rendah
6)    Transfusi tukar darah
7)    Hipovolemia
8)    Risiko tinggi terhadap curah jantung

D.    Alat yang digunakan dalam Transfusi darah
1)    Slang transfusi darah ( set Y darah dengan filter )
2)    Kantong atau botol salin normal 250 sampai 500 Ml
3)    Packed cell atau darah lengkap ,sesuai program
4)    Penghangat darah atau gulungan slang dan wadah air hangat ( jika perlu )
5)    Lembar pesanan untuk darah
6)    Lembar alur untuk dokumentasi
7)    Sarung tangan tidak steril
8)    Bahan untuk memulai IV.





E.    Prosedur pelaksanaan Transfusi darah
NO.    TINDAKAN    CRITICAL THINGKING/ RASIONAL


1.    Mendapatkan Darah atau Komponen Darah ( Unit )
                                                                Dapatkan unit darah dari bank darah dengan segera sebelum transfusi.    


Meningkatkan penginfusan darah sesuai batas waktu sebelum integritas produk hilang.

2.    Inspeksi unit darah terhadap penampilan umum, bekuan, dan perubahan warna. Jangan menerimanya jika tampak abnormal    Mencegah penginfusan produk darah yang rusak.

3.    Periksa  setiap unit terhadap permintaan transfusi. nama klien dan nomor ID, golongan darah ABO, tipe Rh, nomor unit produk, dan tanggal kadaluwarsa harus sama pada kedua surat permintaan.
o    Unit ini harus di periksa oleh bank darah yang bertanggung jawab dan RN.
o    Format pemeriksaan ganda ditandatangani oleh individu yang memeriksa setiap unit.
o     Jika ada perbedaan pada suatu tempat, jangan menggunakan unit produk ini sampai kecocokannya dipastikan.       Mencegah penginfusan darah yang tidak cocok.

4.    Simpan unit darah dalam wadah dingin.Ikat pada ikat pinggang atau tubuh. Bank darah akan memberikan kantong es pendingin untuk transportasi darah / komponen darah. Suhu internal darah harus tetap di bawah 10 derajat celcius.                                    Mencegah kerusakan produk darah.

5.    Keluarkan darah dari pendingin 20 menit sebelum diberikan.    Memungkinkan darah menghangat sampai suhu ruangan, agar klien tidak menggigil.


         1.    Pemberian  Darah   
                                                                                                                                                                                
Sebelum pemberian, minta klien untuk menyebutkan nama. Minta pemberi perawatan memeriksa ulang setiap unit dangan RN.                                                                     
   

Memastikan identifikasi klien yang benar.

2.    Bersihkan tangan dengan antiseptik selama dua menit dan bersihkan area kerja.                   Mengurangi perpindahan mikroorganisme.
3.    Atur peralatan (termasuk kitanafilaktik).    Meningkatkan pengaturan dan efisiensi.
4.    Jelaskan prosedur pada klien, terutama tentang pentingnya memeriksa tanda vital dengan sering.      Menurunkan ansietas klien.

5.    Siapkan slang:
-Buka kemasan slang dan tutup regulator tetesan (yang dapat diklem, roller, atau sekrup). Perhatikan penutup merah dan putih di atas bagian penusuk slang.
-Lepaskan penutup putih yang merupakan slang darah yang harus ditusuk oleh penusuk.
-Lepaskan label dari kantong/ botol salin  normal dan masukkan bagian penusuk slang.
-Lepaskan penutup dari ujung slang, buka klem roller 1 salin, isi ruang tetesan dengan salin, dan bilas slang sampai ke ujung.
-Tutup klem roller cairan.
-Pasang kembali penutup pada ujung slang dan tempatkan di tempat tidur dekat kateter IV.                                                                 ( jika penginfusan darah cepat, sambungkan ke slang gulungan-hangat dan bilas slang sampai ujung.Letakkan gulungan dalam wadah air hangat )                                                                                               
Menyiapkan penginfusan salin sebelum dan setelah transfusi.





Mencegah udara memasuki slang Membersihkan udara dari slang

                                           Mempertahankan sterilitas                                                Menyiapkan media untuk menghangatkan darah sebelum  penginfusan
Mencegah penginfusan darah dingin dan menurunkan suhu tubuh                                           
6.    Gunakan sarung tangan dan masukkan kateter IV, jika perlu atau jika kateter IV ada dan ukurannya cocok( kateter harus berukuran 20G atau lebih besar). Lepaskan balutan sehingga hub kateter cukup terbuka.    Memungkinkan akses ke sambungan slang darah, Menurunkan hemolisis, Memungkinkan darah mengalir dengan bebas
7.    Sambungkan slang darah ke hub kateter ( buang plug infus atau tempatkan penutup jarum di atas ujung slang-infus sebelumnya)    Menyambungkan darah langsung ke kateter, Mempertahankan infus sebelumnya untuk penggunaan selanjutnya
8.    Buka pengatur cairan, atur kecepatan yang menyebabkan vena tetap terbuka ( 15 -30 mL/ jam)    Memastikan dan mempertahankan kepatenan kateter
9.    Periksa dan catat nadi, pernapasan,tekanan darah dan suhu    Menyediakan informasi mengenai tanda vital dasar sebelum transfusi darah
10.    Lepaskan penutup merah untuk menunjukkan bagian slang darah yang harus di tusuk, dan dengan gerakan memuntir dorong penusuk ke lubang kantong darah   
11.    Tutup klem roller 1 pada sisi slang salin normal dan buka klem roller 1 pada sisi slang darah    Mencegah salin mengalir ke dalam kantong darah, Memungkinkan slang darah terisi oleh darah
12.    Atur kecepatan tetesan untuk memberikan:

a.    Darah maksimum 30 mL dalam 15 menit pertama

b.    ½ sampai ¼ volume darah setiap jam (62-125 mL per jam) ,bergantung pada toleransi klien terhadap perubahan volume dan volume darah yang akan diinfuskan;jika klien mempunyai toleransi buruk terhadap perubahan volume, beberapa bank darah akan membagi unit menjadi setengahnya sehingga 8 jam pertama dapat digunakan untuk menginfus satu unit packed cell      Kebanyakan reaksi terjadi dalam 15 menit pertama

Memberikan volume darah dalam 2 sampai 4 jam

Memungkinkan penginfusan lebih lambat dari unit total tanpa melebihi batas waktu transfusi 4 jam


13.    Periksa tanda vital dan suhu 15 menit setelah transfusi dimulai, kemudian setengah jam atau setiap jam sampai transfusi selesai( rujuk pada kebijakan lembaga ); periksa penyelesaian pemberian setiap unit darah    Mendeteksi reaksi transfusi (kebanyakan reaksi terjadi dalam 15 menit pertama)
14.    Jika transfusi darah selesai:
    Tutup klem roller 1

    Buka klem roller salin normal

    Lepaskan kantong / botol darah kosong. Tutup kembali bagian penusuk
     Isilah pada lembar bank darah waktu selesainya infusi dan tempelkan salinan lembar ini ke kantong kosong
    Tempatkan semua slang yang digunakan dan kantong darah dalam pendingin dan kembalikan ke bank darah. Jika transfusi darah kedua diberikan, gunakan slang baru
    Beritahu klien tentang tanda/ gejala reaksi transfusi lambat

    Lepaskan jalur perifer atau bilas alat akses sesuai kebijakan
    Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan   
Membersihkan jalur darah untuk infusi cairan lain

                                        Mempertahankan sterilitas untuk transfusi berikutnya

Sesuai dengan peraturan lembaga mengenai pemastian pemberian darah
                                                        
Sesuai dengan Standards of the America Association of Blood Banks
                                                  


Menekankan bahan yang telah dipelajari sebelumnya dan menurunkan ansietas klien

      
                                                  Mengurangi perpindahan mikroorganisme 
15.    Selama dan setelah tranfusi, pantau klien dengan ketat dan instruksikan klien dan pemberi perawatan untuk mengobservasi tanda reaksi transfusi, yang mencakup:
    Reaksi alergi, dibuktikan dengan ruam, menggigil, edema, mual, atau hipotensi hebat ( syok )
    Reaksi pirogenik ( biasanya terlihat pada akhir atau setelah transfusi ), dibuktikan oleh mual, menggigil, demam, dan sakit kepala
    Kelebihan beban sirkulasi, dibuktikan oleh batuk, dispnea, distensi vena leher, dan rales pada dasar paru    Mencegah komplikasi hebat karena reaksi tidak terdeteksi



Menunjukkan ketidakcocokan antara sel darah merah yang ditransfusikan dan sel hopses

Menunjukkan sepsis dan gangguan ginjal



Menunjukkan edema paru akut atau gagal kongestif


16.    Jika diketahui terdapat reaksi alergi atau pirogenik:
    Hentikan transfusi darah

    Lepaskan slang darah dab ganti dengan slang salin normal
    Berikan salin normal dengan kecepatan tetesan yang lambat
    Segara hubungi dokter   
                                                      Menurunkan infusi darah yang tidak cocok atau terkontaminasi
Mempertahankan kepatenan kateter


17.    Jika terjadi kelebihan beban cairan:
    Perlambat kecepatan transfusi darah dan hubungi dokter

    Ukur tanda vital dengan sering ( setiap 10 sampai 15 menit sampai stabil ) dan lakukan tindakan kedaruratan sesuai kebutuhan atau program
    Lepaskan dan kirim darah sisa dan slang darah ke bank darah disertai format transfusi darah lengkap
    Kirim ke laboratorium spesimen urine yang dikemihkan pertama kali
    Pantau masukan dan keluaran (terutama keluaran urine )
    Instruksikan klien /pemberi perawatan untuk memeriksa tanda vital setiap 4 jam selama 24 jam (atau sesuai kebijakan lembaga)                                                          
Menurunkan beban jantung dan menghindari kelebihan beban selanjutnya
Mendeteksi dan mengatasi syok atau insufisiensi jantung



Memastikan reaksi hemolitik, jika ada sel darah merah


Mendeteksi gangguan ginjal sekunder akibat reaksi



Memudahkan deteksi dini terhadap komplikasi

2 komentar:

  1. Mba mau tanya dong. Selang transfusi maksimal kecepatan alirannya berapa ml/jam mba. terimakasihh

    BalasHapus
  2. Mau nanya.. Kalau mau tambah lagi jaraknya berapa jam si antara penghabisan kantong yang pertama ke kantong yang kedua? Trmksh

    BalasHapus