Senin, 12 November 2012

ALAT BANTU JALAN DAN MOBILISASI POST ORIF

A.    Pengertian Alat Bantu Jalan/Mobilisasi Post Orif
Alat bantu jalan dan mobilisasi yaitu alat yang di gunakan untuk membantu klien supaya dapat berjalan dan bergerak.
 Sebuah alat yang digunakan untuk memudahkan klien berjalan agar menurunkan ketergantungan pada orang lain
B.    Tujuan Tindakan Alat Bantu Jalan/Mobilisasi Post Orif
a.    Untuk  membantu klien berjalan
b.    Untuk  membantu klien bergerak
c.    Menjaga supaya tidak terjadi fraktur lagi
d.    Memudahkan mobilitas dan aktifitas klien
e.    Meningkatkan harga diri dengan menurunkan ketergantungan
f.    Menurunkan stres fisik pada sendi tumpuan berat badan dan cedera skelet yang tidak sembuh.

C.    Indikasi Penggunaan Alat Bantu Jalan/Mobilisasi Post Orif
a.    Pasien penderita dan  pasca stroke
b.    Pasien yang menderita kelumpuhan
c.    Pasien yang menderita fraktur

D.    Kontra indikasi Penggunaan Alat Bantu Jalan/Mobilisasi Post Orif
a.    Pasien dengan penurunan kesadaran
b.    Pasien dengan fraktur yang  parah dan belum ada penyatuan tulang
c.    Pasien yang mengalami kelemahan (malaise)



E.    Macam-macam Alat Bantu Jalan
1.    Walker
Adalah : Suatu alat yang sangat ringan, mudah dipindahkan setinggi pinggang, dan terbuat dari pipa logam. Mempunyai empat penyangga dan kaki yang kokoh.


Gambar Walker



2.    Tripod
Adalah : memberi songkongan yang terbesar yang digunakan pada kaki yang mengalami sebagian atau keseluruhan paralisis atau hemiplegia (paralisis pada satu sisi). Alat bantu yang memiliki tiga kaki, yang biasa digunakan untuk orang yang kondisinya sudah  bagus.




Gambar tripod

3.    Kruk
Adalah : alat bantu jalan yang berbentuk segitiga sama kaki, dalam penggunaannya dihimpitkan di ketiak. Dalam penggunaan kruk apabila naik tangga kaki yang sakit terlebih dahulu, jika turun sebaliknya. Kruk sering digunakan untuk meningkatkan mobilisasi. Penggunaannya dapat temporer, seperti pada setelah kerusakan ligamen dilutut. Kruk dapat digunakan permanen (klien paralisis ekstremitas bawah). Kruk terbuat dari kayu atau logam. Ada dua tipe kruk :
a.    Kruk lofstrand dengan pengatur ganda atau kruk lengan bawah.
Kruk Lofstrand memilki sebuah pegangan tangan dan pembalut logam yang pas memgelilingi lengan bawah, kedua-duanya harus diatur sesuai dengan tinggi klien.

b.    Kruk Aksila terbuat dari kayu.
Kruk Aksila mempunyai garis permukaan yang seperti bantalan pada bagian atas, dimana berada tepat dibawah aksila. Pegangan tangan berbentuk batang yang dipegang setinggi telapak tgangan untuk menyokong tubuh. Ukuran panjang kruk harus diatur yang sesuai, dan klien harus diajarkan menggunakan kruk mereka dengan aman, mencapai kestabilan gaya berjalan naik turun tangga dan bangkit dari duduk.

4.    Kursi Roda
Adalah : alat bantu yang digunakan untuk pasien



Gambar Kursi Roda

5.    Kaki palsu
Adalah : alat bantu jalan yang menyerupai kaki yang terbuat dari fiber dan aluminium.


Gambar  Kaki Palsu

6.    Tongkat
Adalah : alat yang ringan, dapat dipindahkan, setinggi pinggang dan terbuat dari kayu atau logam.


Gambar Tongkat

7.    Prosedur Tindakan
1.    Walker
1.1.    Klien memgang pemegang tangan pada batang di bagian atas, melangkah, memindahkan walker lebih lanjut dan melangkah lagi.

2.    Tripod
2.1.    Tripod diletakan dekat kaki yang fraktur, kemudin kaki yang sehat melangkah dan kaki sakit  yang melangkah.

3.    Kruk
3.1     Dalam penggunaan kruk apabila naik tangga kaki yang sakit terlebih dahulu melangkah, jika turun kaki yang sehat.

4.    Kursi Roda
4.1      Posisi kursi 45 derajat dari tempat tidur, rem terkunci, memindahkan kaki istirahat.



5.    Kaki  Palsu
5.1      Memasukkan Stockinett pelapis puntung dulu lalu membantu pasien memasukkannya ke dalam socket.
    Kemudian pasien harus dilatih mengencangkan menggunakan suspensi kemudian dilatih untuk berjalan dengan menggunakan kaki barunya.
    Proses ini memang memakan waktu dan beaya sehingga prosthesis kaki yang  baik.


6.    Tongkat
6.1.    Tongkat ini harus dipakai di sisi tubuh yang terkuat. Untuk sokongan maksimum ketika berjalan, klien menempatkan tongkat berada di depan sejauh 1 sampai 25 cm, mennjaga berat badan pada kedua kaki klien. Kaki yang terlemah bergerak maju dengan tongkat sehingga berat badan dibagi antara tongkat dan kaki yang terkuat. Kaki yang terkuat maju setelah tongkat szehingga kaki terlemah dan berat badan disokong oleh tongkat dan kaki terlemah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar