Selasa, 13 November 2012

HARGA DIRI RENDAH

A.    Pengertian
Harga diri rendah adalah perilaku negatif terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tak langsung. (scultz dan videback, 1998).
Harga diri rendah adalah perasaan negative erhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan ( keliat, 1998).
Harga diri rendah adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan merasa lebih rendah dari orang lain (depkes ri 2000).
Harga diri rendah kronis adalah evaluasi diri / perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negative dan dipertahankan dalam waktu yang lama (nanda 2005).

B.    Proses Terjadinya Masalah
Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995). Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari.
Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.
Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga diri rendah situasional yang tidak terselesaikan, atau dapat juga terjadi karena individu tak pernah mendapat feed back dari lingkungan tentang perilaku klien sebelumnya bahkan mungkin kecenderungan lingkungan yang memberi respon negatif mendorong individu menjadi harga diri rendah.
Harga diri rendah kronis terjadi disebabkan banyak faktor. Awalnya individu berada pada situasi yang oenuh dengan stresor, individu berusaha menyelesaikan krisis tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran bahwa diri tidak mampu atau merasa gagal menjalankan fungsi dan peran. Penilaian individu terhadap diri sendiri karena kegagalan menjalankan fungsi dan peran adalah kondisi harga diri rendah situasional, jika lingkungan tidak memberi dukungan positif atau justru menyalahkan individu dan terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah kronis (suryadiredja 2011).

C.    Rentang respon

1.    Respon adaptif adalah pertanyaan dimana klien jika menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan masalah tersebut.
a.    Aktualisasi diri adalah pernyataan tentang konsep diri positif dengan latar belakang pengalaman yang sukses dan dapat diterima
b.    Konsep diri positif adalah apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negative dari dirinya.
2.    Respon maladaptive adalah keadaan klien dalam menghadapi suatu masalah tidak dapat memecahkan masalah tersebut
a.    Harga diri rendah adlah individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan merasa lebih rendah dari orang lain.
b.    Identitas kacau adlah kegagalan individu untuk mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa kanak-kana ke dalam kematangan aspek psikososial kepribadian masa dewasa yang harmonis.
c.    Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan , kepanikan serta tidak membedakan dirinya dengan orang lain.

D.    Tanda Dan Gejala
Ada 10 cara individu mengekspresikan secara langsung harga diri rendah (Stuart dan Sundeen, 1995)
1.    Mengejek dan mengkritik diri sendiri
2.     Merendahkan atau mengurangi martabat diri sendiri
3.    Rasa bersalah atau khawatir
4.    Manisfestasi fisik : tekanan darah tinggi, psikosomatik, dan penyalahgunaan zat.
5.    Menunda dan ragu dalam mengambil keputusan
6.    Gangguan berhubungan, menarik diri dari kehidupan sosial
7.    Menarik diri dari realitas
8.    Merusak diri
9.    Merusak atau melukai orang lain
10.    Kebencian dan penolakan terhadap diri sendiri

E.    Etiologi
Biasanya yang menyebabkan harga diri rendah adalah kurangnya umpan positif, perasaan di tolak oleh orang terdekat, sejumlah kegagalan dan ketidakberdayaan, ego yang belum berkembang dan menghakimi super ego. (keliat,1998 : 1). Koping mekanisme individu tak efektif Yaitu koping mekanisme seseorang terhadap stressor yang diterima oleh seorang individu tidak adekuat.
F.      Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri Rendah
1.    Faktor  predisposisi
Faktor predisposisi dari gangguan konsep diri: harga diri rendah menurut Keliat,(1992: 14 )
a.    Pengalaman masa kanak – kanak dapat merupakan faktor kontribusi padagangguan konsep diri.
b.    Anak yang tidak menerima kasih sayang.
c.    Individu yang kurang mengerti akan arti dengan tujuan kehidupan akangagal menerima tanggung jawab untuk diri – sendiri.
d.    Penolakan orang tua, harapan yang tidak realistis, tergantung pada orang laindan ideal diri yang tidak realistis.
Faktor predispoisisi dari gangguan konsep diri: harga diri rendah menurut Stuart dan Sundeen, dalam Keliat, (1998:2) meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang berulang kali,  kurang mempunyai tanggung jwab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistic.
2.    Faktor presipitasi  
Faktor presipitasi dari gangguan konsep diri: harga diri rendah menurutKeliat, (1992: 16) adalah situasi atau stressor dapat mempengaruhi konsep diri dan komponennya stressor yang mempunyai harga diri. Penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang tua dan orang yang berarti:
a.    Pola asuhan anak yang tidak tepat atau dituruti, dilarang, dituntut.
b.    Kesalahan dan kegagalan berulang kali.
c.    Cita – cita yang tidak dapat dicapai
d.    Gagal bertanggung jawab terhadap diri sendiri
•    Stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti:
a.    Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menaksika kejadian yang megancam.
b.    Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi peran :
1)    Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.
2)    Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
3)    Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan.
•    Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara:
a.    Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba tiba, misal harus operasi, kecelakaan,dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan kateter, pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.
b.    Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama.

G.    Mekanisme Sebab – Akibat
1.     Sebab  : Koping mekanisme seseorang terhadap stressor yang diterima oleh seorang individu tidak adekuat menyebabkan individu malu terhadap dirinya, merasa tidak berguna, tidak berharga dan pesimis.
2.    Akibat  : Gangguan Isolasi sosial  : menarik diri
Mekanisme  : Harga diri yang rendah menyebabkan klien merasa malu sehingga klien lebih suka menyendiri dan menghindari orang lain, klien mengurung diri sehingga hal ini dapat menyebabkan klien berfikir yang tidak realistik.

H.    Pohon masalah

akibat


core problem


penyebab (Keliat, 1998)


I.    Diagnosa keperawatan
1.      Isolasi sosial : menerik diri berhubungan dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah.
2.      Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan tidak efektifnya koping individu
DAFTAR PUSTAKA

http://perawatgk.blogspot.com/2012/05/asuhan-keperawatan-dengan-harga-diri.html
http://www.kapukonline.com/2011/09/askepasuhankeperawatanjiwahargadirirend.html#ixzz1vUkwDYaA
http://andreyrsj.blogspot.com/2010/06/asuhan-keperawatan-askep-hdr.html
http://www.scribd.com/doc/23326568/Tugas-Pa-Syafwani-HDR


Tidak ada komentar:

Posting Komentar