Senin, 12 November 2012

BILAS LAMBUNG

A.    Pengertian
Irigasi lambung adalah proses pembersihan dan pengeluaran isi dari dalam lambung.
B.    Tujuan pemasangan irigasi lambung
1.      Untuk mengeliminasi racun yang masuk kedalam lambung.
2.      Untuk mengambil sample cairan dan bahan-bahan yang ada dalam lambung untuk menentukan diagnosa medis.

C.    Indikasi
1.    Keracunan
2.    Over dosis obat-obatan
3.    Pasien tidak ada reflek muntah
4.    Penatalaksanaan prabedah pasien stenosis pylorus
5.    Depresi status mental
6.    Gagal dengan terapi emesis
7.    Pasien dalam keadaan sadar
D.    Kontraindikasi
1.    Resiko cedera jalan nafas
2.    Pendarahan gastrointestital
3.    Kejang yang tidak terkontrol
4.    Keracunan bahan korosif
5.    Keracunan minyak tanah
6.    Keracunan bahan konvulsan
7.    Adanya gangguan elektrolit
E.    Alat yang digunakan
1.    Pipa sonde jacquess 40 FG berdiameter 1 cm
2.    Gel pelumas
3.    Stetoskop
4.    Corong besar
5.    Air
6.    Ember

F.    Prosedur tindakan
1.    Baringkan pasien di sisi kiri dalam posisi tigaperempat tengkurap di atas ranjang atau ranjang dorong dengan kepala miring ke bawah dan lepaskan gigi palsu  jika ada.
2.    Lumasi sonde lambung  Jacques  40 FG berdiameter  1cm.
3.    Masukan sonde per  oral ke dalam lambung dengan tekanan lembut tetapi mantap.
4.    Pada pasien tidak kooperatif,gunakan retractor gigi atau pelindung mulut untuk menghindari pasien menggigit jari tangan operator atau sonde itu sendiri.
5.    Konfirmasi bahwa sonde ini dalam lambung dengan auskultasi di atas lambung sementara meniupkan udara menuruni sonde ini
6.    Sambung corong besar ke ujung proksimal sonde melalui pipa penghubung dengan panjang yang tepat dan sedot  isi lambung sebelum memulai pembilasan ini.
7.    Isi corong dengan 200 – 500 ml air ledeng hangat kuku dan masukkan ke dalam lambung dengan mengangkat corong lebih tinggi dari pasien.
8.    Rendahkan corong di bawah pasien dan sedot cairan ke dalam ember terpisah.
9.    Untuk memperbaiki efisiensi pembilasan,pijat dengan lembut hypochondrium kanan untuk mengeluarkan dan mencampur fragmen tablet.
10.    Ulangi proses ini sampai cairan yang keluar jernih.
11.    Lepaskan sonde dengan hati-hati untuk menutupnnya din antara jari tangan sehingga cairan yang dikandungnya tidak mengalir ke dalam pharynx  dan diaspirasi.
12.    Pada pasien yang keracunan , periksa cairan yang keluar  untuk mengenali obat yang diminum dan ambil darah vena untuk toksikologi. Ia bisa terbukti bermanfaat  dalam menilai keparahan keracunan, untuk menunjukan kebutuhan akan terapi spesifik atau untuk tujuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar